Rabu, 11 September 2013

asi eklusif



BAB I
PENDAULUAN
1.1     Latar Belakang
                        98% wanita mempunyai kemampuan untuk menyusui, bahkan kebanyakan             dari mereka mampu menyusui sepasang anak kembar sekaligus jika dibutuhkan.             Sangat disayangkan banyak diantara kita melupakan keuntungan dan kenikmatan         menyusui selama ini dengan membiarkan bayi terbiasa menyusui dari alat      pengganti. Padahal hanya sedikit bayi yang sebenarnya perlu menyusu botol. Tidak           ada makanan lain bagi bayi yang baru lahir yang dapat disamakan dengan ASI.
                        Maka dari itu dalam makalah ini Saya akan mencoba lebih lanjut membahas            mengenai ASI.
1.2     Rumusan Masalah
                        Untuk lebih mengarah kepada tujuan yang hendak dicapai dalam    penyusunan makalah ini, maka saya membatasi masalah yang akan disajikan             yaitu sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud dengan ASI?
2.      Bagaimana pembagian ASI?
3.      Bagaimana aspek-aspek ASI dalam tumbuh kembang anak?
4.      Apa saja zat nutrien penting yang dikandung dalam ASI?
5.      Bagaimana air susu Ibu dalam mencegah penyakit?
6.      Apa saja manfaat ASI bagi Ibu?
7.      Apa saja faktor yang mempengaruhi produksi ASI?
8.      Bagaimana Cara Menyusui yang baik?
9.      Apa saja infeksi saat menyusui?
1.3     Maksud dan Tujuan
                        Sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan bahwa setiap mahasiswa     wajib   membuat makalah sebagai salah satu tugas Mata Kuliah PKIP. Yang     memiliki tujuan :
1.      Dapat mengetahui pengertian ASI
2.      Dapat mengetahui pembagian ASI
3.      Dapat mengetahui aspek-aspek ASI dalam tumbuh kembang anak
4.      Dapat mengetahui zat nutrien penting yang dikandung dalam ASI
5.      Dapat mengetahui air susu Ibu dalam mencegah penyakit
6.      Dapat mengetahui manfaat ASI bagi Ibu
7.      Dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi produksi ASI
8.      Dapat mengetahui Cara Menyusui yang baik
9.      Dapat mengetahui  infeksi saat menyusui
1.4     Pembatasan Masalah
                        Dalam penyusunan makalah ini saya membatasi ruang lingkup bahasan        mengenai susu yang dikonsumsi bayi yang lebih khususnya mengenai ASI  supaya          isi dari makalah ini dapat terfokus pada pembahasannya.
1.5     Metodologi Penulisan
                        Metode yang digunakan dalam penulisan yang berhubungan dengan           masalah yang di bahas dalam makalah ini yaitu dengan pengumpulan data dari        internet.
1.6     Sistematika Penulisan
                        Sistematika yang digunakan dalam penulisan makalah ini BAB I     PENDAHULUAN  yang terdiri atas latar belakang , rumusan masalah, maksud          dan tujuan, pembatasan masalah, metode  penulisan, dan sistematika penulisan.
                        Dalam BAB II  PEMBAHASAN terdiri dari pengertian ASI, pembagian ASI, aspek-aspek ASI dalam tumbuh kembang anak, zat nutrien penting yang dikandung dalam ASI, air susu Ibu dalam mencegah penyakit, manfaat ASI bagi Ibu, faktor yang mempengaruhi produksi ASI, Cara Menyusui yang baik dan infeksi saat menyusui.
                        Dalam BAB III PENUTUP terdiri dari Kesimpulan dan Saran

BAB II
PEMBAHASAN
2.1     Pengertian ASI
                        ASI eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk,          madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur   susu, biskuit, bubur dan tim.
                        ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih       tidak diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini.
                        Pada tahun 2001 World Health Organization/OrganisASI Kesehatan Dunia            menyatakan bahwa ASI eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah            yang    terbaik. Dengan demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu            cukup empat bulan) sudah tidak berlaku lagi.
2.2.    Pembagian ASI
            Berdasarkan waktu diproduksi, ASI dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
1.      Colostrum
merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar mamae yang mengandung tissue debris dan redual material yang terdapat dalam alveoli dan ductus dari kelenjar mamae sebelum dan segera sesudah melahirkan anak.
            Tentang colostrums :
            - Disekresi oleh kelenjar mamae dari hari pertama sampai hari ketiga atau keempat,             dari masa laktasi.
            - Komposisi colostrum dari hari ke hari berubah.
            - Merupakan cairan kental yang ideal yang berwarna kekuning-kuningan, lebih       kuning dibandingkan ASI Mature.
            - Merupakan suatu laxanif yang ideal untuk membersihkan meconeum usus bayi     yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan bayi untuk menerima      makanan selanjutnya.
            - Lebih banyak mengandung protein dibandingkan ASI Mature, tetapi berlainan    dengan ASI Mature dimana protein yang utama adalah casein pada colostrum     protein yang utama adalah globulin, sehingga dapat memberikan daya perlindungan          tubuh terhadap infeksi.
            - Lebih banyak mengandung antibodi dibandingkan ASI Mature yang dapat          memberikan perlindungan bagi bayi sampai 6 bulan pertama.
            - Lebih rendah kadar karbohidrat dan lemaknya dibandingkan dengan ASI Mature.
            - Total energi lebih rendah dibandingkan ASI Mature yaitu 58 kalori/100 ml           colostrum.
            - Vitamin larut lemak lebih tinggi. Sedangkan vitamin larut dalam air dapat lebih    tinggi atau lebih rendah.
            - Bila dipanaskan menggumpal, ASI Mature tidak.
            - PH lebih alkalis dibandingkan ASI Mature.
            - Lemaknya lebih banyak mengandung Cholestrol dan lecitin di bandingkan ASI   Mature.
            - Terdapat trypsin inhibitor, sehingga hidrolisa protein di dalam usus bayi menjadi kurang sempurna, yang akan menambah kadar antobodi pada bayi.
            - Volumenya berkisar 150-300 ml/24 jam.
            2. Air Susu Masa Peralihan (Masa Transisi)
            - Merupakan ASI peralihan dari colostrum menjadi ASI Mature.
            - Disekresi dari hari ke 4 – hari ke 10 dari masa laktasi, tetapi ada pula yang            berpendapat bahwa ASI Mature baru akan terjadi pada minggu ke 3 – ke 5.
            - Kadar protein semakin rendah, sedangkan kadar lemak dan karbohidrat semakin tinggi.
            - Volume semakin meningkat.
            3. Air Susu Mature
            - ASI yang disekresi pada hari ke 10 dan seterusnya, yang dikatakan komposisinya            relatif konstan, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa minggu ke 3 sampai ke 5    ASI komposisinya baru konstan.
            - Merupakan makanan yang dianggap aman bagi bayi, bahkan ada yang      mengatakan pada ibu yang sehat ASI merupakan makanan satu-satunya yang diberikan selama 6 bulan pertama bagi bayi.
            - ASI merupakan makanan yang mudah di dapat, selalu tersedia, siap diberikan      pada bayi tanpa persiapan yang khusus dengan temperatur yang sesuai untuk bayi.
            - Merupakan cairan putih kekuning-kuningan, karena mengandung casienat,           riboflaum dan karotin.
            - Tidak menggumpal bila dipanaskan.
            - Volume: 300 – 850 ml/24 jam
            - Terdapat anti microbaterial factor, yaitu : antibodi terhadap bakteri dan virus, cell            (phagocyle, granulocyle, macrophag, lymhocycle type T), enzim (lysozime,         lactoperoxidese), protein (lactoferrin, B12 Ginding Protein), faktor resisten        terhadap staphylococcus, dan complecement (C3 dan C4)

2.3     Aspek-Aspek ASI dalam Tumbuh Kembang Anak
            a. Aspek Gizi
            Manfaat Kolostrum
             Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama IgA untuk melindungi bayi dari            berbagai penyakit infeksi terutama diare.
             Jumlah kolostrum yang diproduksi bervariasi tergantung dari hisapan bayi pada hari-hari pertama kelahiran. Walaupun sedikit namun cukup untuk memenuhi             kebutuhan gizi bayi. Oleh karena itu kolostrum harus diberikan pada bayi.
             Kolostrum mengandung protein,vitamin A yang tinggi dan mengandung            karbohidrat dan lemak rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada     hari-hari pertama kelahiran.
             Membantu mengeluarkan mekonium yaitu kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan.
            Komposisi ASI
             ASI mudah dicerna, karena selain mengandung zat gizi yang sesuai, juga            mengandung enzim-enzim untuk mencernakan zat-zat gizi yang terdapat dalam             ASI     tersebut.
             ASI mengandung zat-zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk        pertumbuhan   dan perkembangan kecerdasan bayi/anak.
             Selain mengandung protein yang tinggi, ASI memiliki perbandingan antara Whei           dan Casein yang sesuai untuk bayi. Rasio Whei dengan Casein merupakan salah        satu      keunggulan ASI dibandingkan dengan susu sapi. ASI mengandung whey      lebih banyak    yaitu 65:35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah             diserap. Sedangkan pada susu sapi mempunyai perbandingan Whey :Casein adalah            20 : 80, sehingga tidak mudah diserap.
            Komposisi Taurin, DHA dan AA pada ASI
             Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI yang            berfungsi sebagai neuro-transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel   otak. Percobaan pada binatang menunjukkan bahwa defisiensi taurin akan berakibat          terjadinya gangguan pada retina mata.
             Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) adalah asam lemak   tak jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan untuk             pembentukan sel-sel otak yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat     mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak. Disamping itu             DHA dan AA dalam tubuh dapat dibentuk/disintesa dari substansi pembentuknya             (precursor) yaitu masing-masing dari Omega 3 (asam linolenat) dan Omega 6             (asam linoleat).
            b. Aspek Imunologik
             ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi.
             Immunoglobulin A (Ig.A) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi.      Sekretori Ig.A tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E. coli dan         berbagai virus pada saluran pencernaan.
             Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang mengikat zat besi di saluran pencernaan.
             Lysosim, enzym yang melindungi bayi terhadap bakteri (E. coli dan salmonella)             dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak daripada susu sapi.
             Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil.      Terdiri dari 3 macam yaitu: Brochus-Asociated Lympocyte Tissue (BALT)           antibodi pernafasan, Gut Asociated Lympocyte Tissue (GALT) antibodi saluran        pernafasan, dan Mammary Asociated Lympocyte Tissue (MALT) antibodi jaringan             payudara ibu.
             Faktor bifidus, sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang         pertumbuhan bakteri lactobacillus bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora usus          bayi dan berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan.
            c. Aspek Psikologik
             Rasa percaya diri ibu untuk menyusui : bahwa ibu mampu menyusui dengan       produksi ASI yang mencukupi untuk bayi. Menyusui dipengaruhi oleh emosi ibu           dan kasih saying terhadap bayi akan meningkatkan produksi hormon terutama      oksitosin yang pada akhirnya akan meningkatkan produksi ASI.
             Interaksi Ibu dan Bayi: Pertumbuhan dan perkembangan psikologik bayi            tergantung pada kesatuan ibu-bayi tersebut.
             Pengaruh kontak langsung ibu-bayi : ikatan kasih sayang ibu-bayi terjadi karena             berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit (skin to skin contact). Bayi akan merasa   aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut            jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim.
            d. Aspek Kecerdasan
             Interaksi ibu-bayi dan kandungan nilai gizi ASI sangat dibutuhkan untuk           perkembangan system syaraf otak yang dapat meningkatkan kecerdasan bayi.
             Penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ point            4.3 point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun,   dan 8.3 point lebih tinggi pada usia 8.5 tahun, dibandingkan dengan bayi yang tidak            diberi ASI.
            e. Aspek Neurologis
            Dengan menghisap payudara, koordinasi syaraf menelan, menghisap dan bernafas yang terjadi pada bayi baru lahir dapat lebih sempurna.
            f. Aspek Ekonomis
            Dengan menyusui secara eksklusif, ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk         makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan. Dengan demikian akan menghemat            pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula dan peralatannya.
            g. Aspek Penundaan Kehamilan
            Dengan menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan kehamilan, sehingga   dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang secara umum dikenal   sebagai Metode Amenorea Laktasi (MAL).

2.4     Zat Nutrien Penting Yang Dikandung dalam ASI
            1. Laktosa
            Sebagai sumber penghasil energi, sebagai karbohidrat utama, meningkatkan            penyerapan kalsium dalam tubuh, merangsang tumbuhnya laktobasilus bifidus.
            2. Protein
            Memiliki fungsi untuk pengatur dan pembangun tubuh bayi.
            3. Lemak
            Berfungsi sebagai penghasi kalor/energi utama, menurunkan resiko penyakit           jantung di usia muda.
            4. Vitamin A
            Vitamin yang sangat berguna bagi perkembangan penglihatan bayi.
            5. Zat Besi
            Zat yang membantu pembentukan darah untuk menghindarkan bayi dari penyakit kurang darah atau anemia.
            6. Taurin
            Neotransmitter yang baik untuk perkembangan otak anak anda.
            7. Laktobasilus
            Menghambat pertumbuhan mikroorganisme dalam tubuh bayi yang dapat   menyebabkan berbagai penyakit atau gangguan kesehatan.
            8. Laktoferin
            Menghambat perkembangan jamur kandida dan bakteri stafilokokus yang   merugikan kesehatan bayi.
            9. Lisozim
            Sangat bermanfaat untuk mengurangi karies dentis dan maloklusi serta dapat         memecah dinding bakteri yang merugikan.
            10. Kolostrum
            Zat penting yang mengandung banyak zat gizi dan zat pertahanan tubuh bayi dari serangan penyakit.
            11. AA dan DHA
            Zat yang didapat dari perubahan omega-3 dan omega-6 yang berfungsi untuk        perkembangan otak janin dan bayi.

2.5     Air Susu Ibu dalam Mencegah Penyakit
                        ASI, sangat penting dalam 'membentengi' bayi dari berbagai penyakit. Bayi            yang    baru lahir, tentu sangat rentan terhadap berbagai hal 'asing' yang selama           kurang lebih 9 bulan tidak diterimanya sewaktu dalam kandungan.
                        ASI Mempunyai Daya Pruteksi dan Mengandung Antibodi Sejak tahun     1982    literatur medis telah mendata bahwa air susu setiap jenis mamalia termasuk             manusia mempunyai daya proteksi terhadap turunannya karena mengandung         antibodi terhadap berbagai antigen. Penelitian Chen dkk. dengan menggunakan             formulir isian kepada para ibu dengan bayi yang berusia 18 bulan membuktikan      bahwa bayi yang tidak pernah mendapat ASI 2 kali lebih sering masuk rumah sakit             dibandingkan dengan bayi yang mendapat ASI.
                        Selama di dalam kandungan janin mendapat zat protektif melalui plasenta.             Setelah lahir suplai ini terhenti padahal sistem imunologis neonatus belum          terbentuk/berfungsi sempurna, sehingga pemberian ASI memegang peran penting        untuk mencegah infeksi. Imunoglobulin utama di dalam ASI adalah IgA yang             dihasilkan atas respons migrasi limfosit dari usus ibu sehingga mencerminkan         antigen enterik dan respiratorik ibu; ini memberikan proteksi terhadap patogen   yang ada pada ibunya karena sistem imunologis bayi masih imatur. ASI juga           mengandung faktor proteksi yang bukan termasuk sistem imunologik seperti             lisozim, laktoferin, oligosakarida, asam lemak yang semuanya berperan selain         sebagai faktor protektif juga mengandung beberapa faktor untuk pertumbuhan serta             pematangan sistem imun dan metabolik. ASI juga mengandung berbagai komponen           anti-inflamasi seperti vitamin A, C, dan E, sitokin, enzim dan inhibitor enzim, prostaglandin E dan faktor pertumbuhan. Gorofalo dan Goldman (1999) juga        menyatakan bahwa ASI mengandung hormon seperti insulin, tiroksin dan faktor       pertumbuhan saraf. Ini semua tidak terdapat di dalam susu formula.
                        Berbagai penelitian epidemiologik menunjukkan bahwa pemberian ASI      pada bayi mempunyai keuntungan terhadap kesehatan pada umumnya,       pertumbuhan, perkembangan dan pengurangan risiko terkena penyakit akut dan       kronik. penelitian membuktikan bahwa pemberian ASI mengurangi insidens dan    atau beratnya diare, infeksi paru bagian bawah, otitis media, sepsis, meningitis   bakterialis, botulism, infeksi saluran urogenitalis dan enterokolitis nekrotikans.
                        Hampir 90% kematian balita terjadi di negara berkembang dan lebih darti   40% kematian disebabkan diare dan ISPA, penyakit yang dapat dicegah dengan          pemberian ASI eksklusif.
            ASI telah terbukti sangat bermanfaat dalam mencegah berbagai penyakit seperti:
            1. Infeksi saluran cerna baik akut maupun kronik
            2. Infeksi saluran cerna lainnya
            3. Infeksi saluran nafas
            4. Mengandoog anti-virus dan anti-bakteri
            5. faktor anti-parasit

2.6     Manfaat ASI Bagi Ibu
            Yang tidak kalah pentingnya adalah manfaat yang tidak perlu diragukan lagi bagi ibu :
            1. Hisapan awal, kerap dan terus-menerus menstimulasi hormon yang          memproduksi dan pelepasan kolostrum, selanjutnya ASI. Kontraksi otot rahim juga         membantu untuk kembali pada ukuran pra-hamil. Pemeberian ASI secara penuh            selama paling tidak 6 bulan membantu ibu kembali pada bentuk tubuh semula tanpa   perlu menjalankan diet khusus.
            2. Ibu menyadari bahwa ibu tetap memberikan makan bayi diluar rahim, karena      dengan sesuatu yang dihasilkan oleh tubuh ibu. Kesadaran ini memberikan           kepuasan yang besar. Pemberian ASI merupakan bagian tak terpisahkan dari     peranan sebagai ibu yang baik. Sekali sudah berjalan, ibu dapat menikmatinya.
            3. Makin bayi menghisap, makin banyak pula susu yang dihasilkan. Pembuatan      susu adalah proses berkelanjutan sebagai tanggapan atas rangsangan hisapan yang        kerap. Susu tidak pernah “terhisap habis” dan kualitasnya tetap terjaga. Bahkan jika            ibu tidak makan dengan baik dan tidak merawat diri, kecuali jika ibu membuat diri   sendiri kelaparan, kesehatan adalah yang akan terganggu bukan bayi.
            4. Pemberian ASI tidak memerlukan biaya dan menyenangkan : gabungan dari       makanan dan minum dan tidak memerlukan persiapan. Selalu siap memenuhi   tuntutan, siang dan malam. Jika anda bertamu atau bertamasya, bayi dapat anda           bawa serta tanpa banyak repot dan membawa peralatan kecuali popok yang bersih.            Dan pada saat-saat bahaya dan darurat ASI dapat menjadi factor penyelamat bayi         anda.
            5. Pemberian ASI secara penuh mempunyai efek kontraseptif tertentu, memperkecil           kemungkinan kehamilan walaupun tidak mungkin mencegahnya 100%. Maka       sebaiknya ibu meminta nasihat dokter mengenai pencegahan kehamilan setelah            kelahiran anak, sebelum anda melakukan hubungan seksual.
            Sesuai hakikatnya, pemberian ASI melahirkan komunikasi erat ibu dan bayi sejak   kelahiran dan membangun hubungan yang mesra. Juga hormone yang dilepaskan          selama menyusui akan memperkuat kelekatan ibu pada bayinya dan memberikan        perasaan rileks, puas dan senang, sehingga ibu merindukan saat menyusui sebagai saat yang tenang dan akrab.

2.7     Faktor yang Mempengaruhi Produksi ASI
            Gizi
            Apa yang ibu makan sudah pasti mempengaruhi produksi ASI. Pastikan asam folat,           protein, kalsium dan zat besi selalu ada dalam menu makanan sehari-hari. Ibu juga    perlu mengonsumsi vitamin. Setelah melahirkan disarankan mengonsumsi susu            untuk ibu menyusui.
            Psikis
            Stress karena rasa takut dan cemas yang berlebihan menjelang melahirkan bisa        menghambat kerja hormon prolaktin (hormon yang merangsang kelenjar air susu),          sehingga saat melahirkan produksi ASI berkurang. Dukungan dari suami bisa       membuat Ibu lebih rileks.
            PerawatanPayudara
            Melakukan perawatan payudara (saat usia kehamilan 6-9 bulan) bisa merangsang    kelenjar air susu yang memperlancar ASI nantinya. Selain itu juga melenturkan dan           menguatkan puting susu yang bisa memudahkan si kecil menyusu. Ibu bisa       melakukan pijat payudara sendiri di rumah asalkan tahu tehnik memijatnya.
            Posisi menyusui anak bisa dilakukan sambil duduk atau sambil berbaring. Bila anda           memilih menyusui sambil miring ke kiri atau ke kanan, usahakanlah agar payudara        anda tidak menutupi bayi, terutama bagian hidungnya.
2.8     Cara Menyusui yang Baik
                        Bila anda memilih untuk menyusui sambil duduk, sebaiknya duduk sambil             bersandar dan agar tidak pegal memegang bayi, taruhlah bantal di pangkuan anda,        sehingga anda tidak perlu menyangganya.
                        Sebelum menyusui, berbaringlah 10-15 menit, tenangkan pikiran anda.        Perasaan marah, jengkel, atau tegang akan mempengaruhi produksi ASI,         sehingga          hanya   keluar sedikit.
ü  Mulut bayi anda terbuka lebar dan bibir terlipat ke luar
ü  Dagu dan hidungnya menempel payudara
ü  Bayi telah memasukkan sebanyak mungkin bagian areola ke dalam mulutnya
ü  Bayi menyusu dengan teratur dan mendalam, sebentar-bentar berhenti sesaat
ü  Bayi menelan susu yang diminum secara teratur

ü  Puting susu Anda merasa nyaman setelah beberapa kali pemberian susu pertama
ASI perah adalah ASI yang diperas dari payudara, disimpan dan diberikan pada bayi saat ibu tidak ada. ASI yang diberikan dari payudara atau pun tidak tetap memiliki kualitas             yang sama. ASI yang disimpan dalam suhu ruangan bisa tahan 4-6 jam
                        Untuk ASI yang disimpan dalam lemari es mampu bertahan sekitar 2-3 hari            dan      dalam freezer, ASI bisa tahan hingga 2-3 bulan.Jika menemukan tanda-     tanda seperti ; bau yang berbeda (asam), tampak bergumpal dan warnanya lebih           pekat, itu menandakan ASI sudah rusak. Segara buang dan ganti dengan ASI yang    masih bagus. Kalau tak sengaja diberikan efek yang muncul bayi bisa mencret.
            Jangan panaskan ASI di atas api yang bisa membuat enzim penyerapan mati           kepanasan. Cukup letakkan ASI ke dalam mangkuk berisi air hangat (± 82 derajat        celcius) supaya suhu ASI mendekati suhu tubuh ibu. Disarankan untuk memberikan    ASI perah dengan menggunakan sendok, bukan botol susu. Hal ini untuk             menghindari bayi bingung puting. Bingung puting adalah keadaan di mana bayi     merasa bingung karena sebelumnya ia menyusu lewat payudara dan tiba-tiba harus menyusu dengan botol susu. Selain itu, karena ASI yang keluar dalam botol lebih          mudah dibanding payudara, si kecil bisa malas mengisap saat menyusu kembali di             payudara ibu.

2.9     Infeksi Saat Menyusui
            Mastitis adalah infeksi yang disebabkan adanya sumbatan pada duktus (saluran susu) hingga puting susu pun mengalami sumbatan.
Beberapa indikasi yang menunjukkan terjadinya mastitis:
ü  Tiba-tiba muncul rasa gatal pada puting dan berkembang      menjadi adanya rasa nyeri saat bayi menyusui
ü  Timbulnya rasa demam dan kemerahan disekitar area hisapan           dapat pula disebabkan mastitis. Sisi yang mengalami    sumbatan duktus akan menunjukkan warna kemerahan dibandingkan daerah lainnya
ü  Ibu merasakan gejala menyerupai flu seperti demam, rasa     dingin sementara tubuh terasa pegal dan sakit.   
            Cara mengurangi efek mastitis:
ü  Untuk memperpendek durasi mastitis, segeralah tidur bila    menduga adanya mastitis dan istirahatlah dengan benar
ü  Konsumsi echinacea dan vitamin C untuk meningkatkan      sistem imun dan membantu melawan infeksi
ü  Kompres daerah yang mengalami sumbatan duktus   dengan air hangat - Bantuan pancuran air hangat (shower hangat) untuk mandi, akan sangat membantu           mempercepat menghilangkan sumbatan
ü  Tetap berikan ASI kepada bayi, terutama gunakan    payudara yang sakit sesering dan selama mungkin sehingga sumbatan tersebut lama-kelamaan akan menghilang
ü  Lakukan pemijatan ringan saat menyusui juga sangat membantu.



BAB III
PENUTUP
3.1     Kesimpulan
                        Dari permasalahan yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa Air          susu     ibu (ASI) sebagai makanan alamiah adalah makanan terbaik yang dapat          diberikan anak dan perkoleh seorang ibu kepada anak yang dilahirkannya         Pemberian ASI juga mempunyai pengaruh emosional yang luar biasa yang             mempengaruhi hubungan batin ibu dan embangan jiwa si anak. Pula terdapat          hubungan yang bermakna antara menyusui          dan penjarangan kelahiran, belum lagi            keuntungan ekonomis.

3.2     Saran
                        WHO, Uniceff dan juga Department Kesehatan RI melalui SK Menkes      tahun 2004. Telah menetapkan rekomendasi pemberian ASI Ekslusif selama 6 bulan.
                        Maka dari itu Para ibu yang mempunyai bayi baru lahir agar segera memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya. Tentunya memberikan ASI dengan             cara yang benar .

2 komentar:

  1. silahhkan mampir ke blog sayaaaaa ya...............

    BalasHapus
  2. Lucky Club - Play casino site for free
    Lucky Club Casino is an luckyclub.live online casino that you can play at an online casino from any of the UK's leading gambling sites. Rating: 4.2 · ‎16 votes

    BalasHapus