BAB I
PENDAULUAN
1.1 Latar
Belakang
98% wanita mempunyai
kemampuan untuk menyusui, bahkan kebanyakan dari
mereka mampu menyusui sepasang anak kembar sekaligus jika dibutuhkan. Sangat disayangkan banyak diantara
kita melupakan keuntungan dan kenikmatan menyusui
selama ini dengan membiarkan bayi terbiasa menyusui dari alat pengganti. Padahal hanya sedikit bayi yang
sebenarnya perlu menyusu botol. Tidak ada
makanan lain bagi bayi yang baru lahir yang dapat disamakan dengan ASI.
Maka dari itu dalam
makalah ini Saya akan mencoba lebih lanjut membahas mengenai ASI.
1.2 Rumusan
Masalah
Untuk
lebih mengarah kepada tujuan yang hendak dicapai dalam penyusunan makalah ini, maka saya membatasi masalah yang akan
disajikan yaitu sebagai berikut:
1. Apa
yang dimaksud dengan ASI?
2. Bagaimana
pembagian ASI?
3. Bagaimana
aspek-aspek ASI dalam tumbuh kembang anak?
4. Apa
saja zat nutrien penting yang dikandung dalam ASI?
5. Bagaimana
air susu Ibu dalam mencegah penyakit?
6. Apa
saja manfaat ASI bagi Ibu?
7. Apa
saja faktor yang mempengaruhi produksi ASI?
8. Bagaimana
Cara Menyusui yang baik?
9. Apa
saja infeksi saat menyusui?
1.3 Maksud
dan Tujuan
Sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan bahwa setiap mahasiswa wajib
membuat makalah sebagai salah satu tugas
Mata Kuliah PKIP. Yang memiliki tujuan
:
1.
Dapat mengetahui
pengertian ASI
2.
Dapat mengetahui
pembagian ASI
3.
Dapat mengetahui aspek-aspek
ASI dalam tumbuh kembang anak
4.
Dapat mengetahui zat
nutrien penting yang dikandung dalam ASI
5.
Dapat mengetahui air susu
Ibu dalam mencegah penyakit
6.
Dapat mengetahui
manfaat ASI bagi Ibu
7.
Dapat mengetahui faktor
yang mempengaruhi produksi ASI
8.
Dapat mengetahui Cara
Menyusui yang baik
9.
Dapat mengetahui infeksi saat menyusui
1.4 Pembatasan
Masalah
Dalam penyusunan makalah
ini saya membatasi ruang lingkup bahasan mengenai
susu yang dikonsumsi bayi yang lebih khususnya mengenai ASI supaya isi
dari makalah ini dapat terfokus pada pembahasannya.
1.5 Metodologi Penulisan
Metode
yang digunakan dalam penulisan yang berhubungan dengan masalah yang di bahas dalam makalah ini yaitu dengan
pengumpulan data dari internet.
1.6 Sistematika
Penulisan
Sistematika yang
digunakan dalam penulisan makalah ini BAB
I PENDAHULUAN yang terdiri atas latar belakang , rumusan
masalah, maksud dan tujuan,
pembatasan masalah, metode penulisan,
dan sistematika penulisan.
Dalam BAB II PEMBAHASAN terdiri dari pengertian ASI,
pembagian ASI, aspek-aspek ASI dalam tumbuh kembang anak, zat nutrien penting
yang dikandung dalam ASI, air susu Ibu dalam mencegah penyakit, manfaat ASI
bagi Ibu, faktor yang mempengaruhi produksi ASI, Cara Menyusui yang baik dan
infeksi saat menyusui.
Dalam BAB III PENUTUP terdiri dari Kesimpulan
dan Saran
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian ASI
ASI eksklusif atau lebih
tepat pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu
formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan
padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur dan tim.
ASI eksklusif adalah
pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan
lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI eksklusif
ini.
Pada tahun 2001 World
Health Organization/OrganisASI Kesehatan Dunia menyatakan
bahwa ASI eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik.
Dengan demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu cukup empat bulan) sudah tidak berlaku lagi.
2.2. Pembagian ASI
Berdasarkan waktu diproduksi, ASI
dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
1.
Colostrum
merupakan cairan yang
pertama kali disekresi oleh kelenjar mamae yang mengandung tissue debris dan
redual material yang terdapat dalam alveoli dan ductus dari kelenjar mamae
sebelum dan segera sesudah melahirkan anak.
Tentang colostrums :
- Disekresi oleh kelenjar mamae dari
hari pertama sampai hari ketiga atau keempat, dari
masa laktasi.
- Komposisi colostrum dari hari ke
hari berubah.
- Merupakan cairan kental yang ideal
yang berwarna kekuning-kuningan, lebih kuning
dibandingkan ASI Mature.
- Merupakan suatu laxanif yang ideal
untuk membersihkan meconeum usus bayi yang
baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan bayi untuk menerima makanan selanjutnya.
- Lebih banyak mengandung protein
dibandingkan ASI Mature, tetapi berlainan dengan
ASI Mature dimana protein yang utama adalah casein pada colostrum protein yang utama adalah globulin, sehingga
dapat memberikan daya perlindungan tubuh
terhadap infeksi.
- Lebih banyak mengandung antibodi
dibandingkan ASI Mature yang dapat memberikan
perlindungan bagi bayi sampai 6 bulan pertama.
- Lebih rendah kadar karbohidrat dan
lemaknya dibandingkan dengan ASI Mature.
- Total energi lebih rendah
dibandingkan ASI Mature yaitu 58 kalori/100 ml colostrum.
- Vitamin larut lemak lebih tinggi.
Sedangkan vitamin larut dalam air dapat lebih tinggi
atau lebih rendah.
- Bila dipanaskan menggumpal, ASI
Mature tidak.
- PH lebih alkalis dibandingkan ASI Mature.
- Lemaknya lebih banyak mengandung
Cholestrol dan lecitin di bandingkan ASI Mature.
- Terdapat trypsin inhibitor,
sehingga hidrolisa protein di dalam usus bayi menjadi kurang sempurna, yang akan menambah kadar antobodi pada bayi.
- Volumenya berkisar 150-300 ml/24
jam.
2.
Air Susu Masa Peralihan (Masa Transisi)
- Merupakan ASI peralihan dari
colostrum menjadi ASI Mature.
- Disekresi dari hari ke 4 – hari ke
10 dari masa laktasi, tetapi ada pula yang berpendapat
bahwa ASI Mature baru akan terjadi pada minggu ke 3 – ke 5.
- Kadar protein semakin rendah,
sedangkan kadar lemak dan karbohidrat semakin tinggi.
- Volume semakin meningkat.
3.
Air Susu Mature
- ASI yang disekresi pada hari ke 10
dan seterusnya, yang dikatakan komposisinya relatif
konstan, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa minggu ke 3 sampai ke 5 ASI komposisinya baru konstan.
- Merupakan makanan yang dianggap
aman bagi bayi, bahkan ada yang mengatakan
pada ibu yang sehat ASI merupakan makanan satu-satunya yang diberikan selama 6 bulan pertama bagi bayi.
- ASI merupakan makanan yang mudah
di dapat, selalu tersedia, siap diberikan pada
bayi tanpa persiapan yang khusus dengan temperatur yang sesuai untuk bayi.
- Merupakan cairan putih
kekuning-kuningan, karena mengandung casienat, riboflaum
dan karotin.
- Tidak menggumpal bila dipanaskan.
- Volume: 300 – 850 ml/24 jam
- Terdapat anti microbaterial
factor, yaitu : antibodi terhadap bakteri dan virus, cell (phagocyle, granulocyle, macrophag,
lymhocycle type T), enzim (lysozime, lactoperoxidese),
protein (lactoferrin, B12 Ginding Protein), faktor resisten terhadap staphylococcus, dan complecement
(C3 dan C4)
2.3 Aspek-Aspek ASI dalam Tumbuh Kembang Anak
a. Aspek Gizi
Manfaat
Kolostrum
Kolostrum mengandung zat kekebalan
terutama IgA untuk melindungi bayi dari berbagai
penyakit infeksi terutama diare.
Jumlah kolostrum yang diproduksi
bervariasi tergantung dari hisapan bayi pada hari-hari
pertama kelahiran. Walaupun sedikit namun cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Oleh karena itu
kolostrum harus diberikan pada bayi.
Kolostrum mengandung
protein,vitamin A yang tinggi dan mengandung karbohidrat
dan lemak rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran.
Membantu mengeluarkan mekonium
yaitu kotoran bayi yang pertama berwarna hitam
kehijauan.
Komposisi
ASI
ASI mudah dicerna, karena selain
mengandung zat gizi yang sesuai, juga mengandung
enzim-enzim untuk mencernakan zat-zat gizi yang terdapat dalam ASI tersebut.
ASI mengandung zat-zat gizi
berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan
dan perkembangan kecerdasan bayi/anak.
Selain mengandung protein yang
tinggi, ASI memiliki perbandingan antara Whei dan
Casein yang sesuai untuk bayi. Rasio Whei dengan Casein merupakan salah satu keunggulan
ASI dibandingkan dengan susu sapi. ASI mengandung whey lebih banyak yaitu
65:35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap. Sedangkan pada susu sapi
mempunyai perbandingan Whey :Casein adalah 20
: 80, sehingga tidak mudah diserap.
Komposisi
Taurin, DHA dan AA pada ASI
Taurin adalah sejenis asam amino
kedua yang terbanyak dalam ASI yang berfungsi
sebagai neuro-transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak. Percobaan pada binatang menunjukkan
bahwa defisiensi taurin akan berakibat terjadinya
gangguan pada retina mata.
Decosahexanoic Acid (DHA) dan
Arachidonic Acid (AA) adalah asam lemak tak
jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang
optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi
untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak. Disamping itu DHA dan AA dalam tubuh dapat
dibentuk/disintesa dari substansi pembentuknya (precursor)
yaitu masing-masing dari Omega 3 (asam linolenat) dan Omega 6 (asam linoleat).
b. Aspek Imunologik
ASI mengandung zat anti infeksi,
bersih dan bebas kontaminasi.
Immunoglobulin A (Ig.A) dalam
kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretori
Ig.A tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E. coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan.
Laktoferin yaitu sejenis protein
yang merupakan komponen zat kekebalan yang mengikat
zat besi di saluran pencernaan.
Lysosim, enzym yang melindungi
bayi terhadap bakteri (E. coli dan salmonella) dan
virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak daripada susu sapi.
Sel darah putih pada ASI pada 2
minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri
dari 3 macam yaitu: Brochus-Asociated Lympocyte Tissue (BALT) antibodi pernafasan, Gut Asociated
Lympocyte Tissue (GALT) antibodi saluran pernafasan,
dan Mammary Asociated Lympocyte Tissue (MALT) antibodi jaringan payudara ibu.
Faktor bifidus, sejenis
karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang pertumbuhan bakteri lactobacillus bifidus. Bakteri ini
menjaga keasaman flora usus bayi
dan berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan.
c. Aspek Psikologik
Rasa percaya diri ibu untuk
menyusui : bahwa ibu mampu menyusui dengan produksi
ASI yang mencukupi untuk bayi. Menyusui dipengaruhi oleh emosi ibu dan kasih saying terhadap bayi akan
meningkatkan produksi hormon terutama oksitosin
yang pada akhirnya akan meningkatkan produksi ASI.
Interaksi Ibu dan Bayi:
Pertumbuhan dan perkembangan psikologik bayi tergantung
pada kesatuan ibu-bayi tersebut.
Pengaruh kontak langsung ibu-bayi
: ikatan kasih sayang ibu-bayi terjadi karena berbagai
rangsangan seperti sentuhan kulit (skin to skin contact). Bayi akan merasa aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan
tubuh ibu dan mendengar denyut jantung
ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim.
d. Aspek Kecerdasan
Interaksi ibu-bayi dan kandungan
nilai gizi ASI sangat dibutuhkan untuk perkembangan
system syaraf otak yang dapat meningkatkan kecerdasan bayi.
Penelitian menunjukkan bahwa IQ
pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ point 4.3
point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3
tahun, dan 8.3 point lebih tinggi pada
usia 8.5 tahun, dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI.
e. Aspek Neurologis
Dengan menghisap payudara,
koordinasi syaraf menelan, menghisap dan bernafas yang terjadi pada bayi baru lahir dapat lebih sempurna.
f. Aspek Ekonomis
Dengan menyusui secara eksklusif,
ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk makanan
bayi sampai bayi berumur 4 bulan. Dengan demikian akan menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli
susu formula dan peralatannya.
g. Aspek Penundaan Kehamilan
Dengan menyusui secara eksklusif
dapat menunda haid dan kehamilan, sehingga dapat
digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea Laktasi (MAL).
2.4 Zat Nutrien Penting Yang Dikandung dalam
ASI
1. Laktosa
Sebagai sumber penghasil energi,
sebagai karbohidrat utama, meningkatkan penyerapan
kalsium dalam tubuh, merangsang tumbuhnya laktobasilus bifidus.
2. Protein
Memiliki fungsi untuk pengatur dan
pembangun tubuh bayi.
3. Lemak
Berfungsi sebagai penghasi
kalor/energi utama, menurunkan resiko penyakit jantung
di usia muda.
4. Vitamin A
Vitamin yang sangat berguna bagi
perkembangan penglihatan bayi.
5. Zat Besi
Zat yang membantu pembentukan darah
untuk menghindarkan bayi dari penyakit kurang
darah atau anemia.
6. Taurin
Neotransmitter yang baik untuk
perkembangan otak anak anda.
7. Laktobasilus
Menghambat pertumbuhan
mikroorganisme dalam tubuh bayi yang dapat menyebabkan
berbagai penyakit atau gangguan kesehatan.
8. Laktoferin
Menghambat perkembangan jamur
kandida dan bakteri stafilokokus yang merugikan
kesehatan bayi.
9. Lisozim
Sangat bermanfaat untuk mengurangi
karies dentis dan maloklusi serta dapat memecah
dinding bakteri yang merugikan.
10. Kolostrum
Zat penting yang mengandung banyak
zat gizi dan zat pertahanan tubuh bayi dari serangan
penyakit.
11. AA dan DHA
Zat yang didapat dari perubahan
omega-3 dan omega-6 yang berfungsi untuk perkembangan
otak janin dan bayi.
2.5 Air Susu Ibu dalam Mencegah Penyakit
ASI, sangat penting
dalam 'membentengi' bayi dari berbagai penyakit. Bayi yang baru lahir,
tentu sangat rentan terhadap berbagai hal 'asing' yang selama kurang lebih 9 bulan tidak diterimanya
sewaktu dalam kandungan.
ASI Mempunyai Daya
Pruteksi dan Mengandung Antibodi Sejak tahun 1982
literatur medis telah mendata bahwa air
susu setiap jenis mamalia termasuk manusia
mempunyai daya proteksi terhadap turunannya karena mengandung antibodi terhadap berbagai antigen.
Penelitian Chen dkk. dengan menggunakan formulir
isian kepada para ibu dengan bayi yang berusia 18 bulan membuktikan bahwa bayi yang tidak pernah mendapat ASI 2
kali lebih sering masuk rumah sakit dibandingkan
dengan bayi yang mendapat ASI.
Selama di dalam
kandungan janin mendapat zat protektif melalui plasenta. Setelah lahir suplai ini terhenti
padahal sistem imunologis neonatus belum terbentuk/berfungsi
sempurna, sehingga pemberian ASI memegang peran penting untuk mencegah infeksi. Imunoglobulin utama di dalam ASI
adalah IgA yang dihasilkan
atas respons migrasi limfosit dari usus ibu sehingga mencerminkan antigen enterik dan respiratorik ibu;
ini memberikan proteksi terhadap patogen yang
ada pada ibunya karena sistem imunologis bayi masih imatur. ASI juga mengandung faktor proteksi yang bukan
termasuk sistem imunologik seperti lisozim,
laktoferin, oligosakarida, asam lemak yang semuanya berperan selain sebagai faktor protektif juga mengandung
beberapa faktor untuk pertumbuhan serta pematangan
sistem imun dan metabolik. ASI juga mengandung berbagai komponen anti-inflamasi seperti vitamin A, C,
dan E, sitokin, enzim dan inhibitor enzim, prostaglandin
E dan faktor pertumbuhan. Gorofalo dan Goldman (1999) juga menyatakan bahwa ASI mengandung hormon
seperti insulin, tiroksin dan faktor pertumbuhan
saraf. Ini semua tidak terdapat di dalam susu formula.
Berbagai penelitian
epidemiologik menunjukkan bahwa pemberian ASI pada
bayi mempunyai keuntungan terhadap kesehatan pada umumnya, pertumbuhan, perkembangan dan pengurangan
risiko terkena penyakit akut dan kronik.
penelitian membuktikan bahwa pemberian ASI mengurangi insidens dan atau beratnya diare, infeksi paru bagian
bawah, otitis media, sepsis, meningitis bakterialis,
botulism, infeksi saluran urogenitalis dan enterokolitis nekrotikans.
Hampir 90% kematian
balita terjadi di negara berkembang dan lebih darti 40% kematian disebabkan diare dan ISPA, penyakit yang dapat dicegah
dengan pemberian ASI eksklusif.
ASI telah terbukti sangat bermanfaat
dalam mencegah berbagai penyakit seperti:
1. Infeksi saluran cerna baik akut
maupun kronik
2. Infeksi saluran cerna lainnya
3. Infeksi saluran nafas
4. Mengandoog anti-virus dan
anti-bakteri
5. faktor anti-parasit
2.6 Manfaat ASI Bagi Ibu
Yang tidak kalah pentingnya adalah
manfaat yang tidak perlu diragukan lagi bagi ibu
:
1. Hisapan awal, kerap dan
terus-menerus menstimulasi hormon yang memproduksi
dan pelepasan kolostrum, selanjutnya ASI. Kontraksi otot rahim juga membantu untuk kembali pada ukuran
pra-hamil. Pemeberian ASI secara penuh selama
paling tidak 6 bulan membantu ibu kembali pada bentuk tubuh semula tanpa perlu menjalankan diet khusus.
2. Ibu menyadari bahwa ibu tetap
memberikan makan bayi diluar rahim, karena dengan
sesuatu yang dihasilkan oleh tubuh ibu. Kesadaran ini memberikan kepuasan yang besar. Pemberian ASI
merupakan bagian tak terpisahkan dari peranan
sebagai ibu yang baik. Sekali sudah berjalan, ibu dapat menikmatinya.
3. Makin bayi menghisap, makin
banyak pula susu yang dihasilkan. Pembuatan susu
adalah proses berkelanjutan sebagai tanggapan atas rangsangan hisapan yang kerap. Susu tidak pernah “terhisap habis”
dan kualitasnya tetap terjaga. Bahkan jika ibu
tidak makan dengan baik dan tidak merawat diri, kecuali jika ibu membuat diri sendiri kelaparan, kesehatan adalah yang akan
terganggu bukan bayi.
4. Pemberian ASI tidak memerlukan
biaya dan menyenangkan : gabungan dari makanan
dan minum dan tidak memerlukan persiapan. Selalu siap memenuhi tuntutan, siang dan malam. Jika anda bertamu
atau bertamasya, bayi dapat anda bawa
serta tanpa banyak repot dan membawa peralatan kecuali popok yang bersih. Dan pada saat-saat bahaya dan darurat
ASI dapat menjadi factor penyelamat bayi anda.
5. Pemberian ASI secara penuh
mempunyai efek kontraseptif tertentu, memperkecil kemungkinan kehamilan walaupun tidak mungkin mencegahnya
100%. Maka sebaiknya ibu meminta
nasihat dokter mengenai pencegahan kehamilan setelah kelahiran anak, sebelum anda melakukan hubungan seksual.
Sesuai hakikatnya, pemberian ASI
melahirkan komunikasi erat ibu dan bayi sejak kelahiran
dan membangun hubungan yang mesra. Juga hormone yang dilepaskan selama menyusui akan memperkuat
kelekatan ibu pada bayinya dan memberikan perasaan
rileks, puas dan senang, sehingga ibu merindukan saat menyusui sebagai saat yang tenang dan akrab.
2.7 Faktor yang Mempengaruhi Produksi ASI
Gizi
Apa yang ibu makan sudah pasti mempengaruhi produksi ASI. Pastikan asam folat, protein, kalsium dan zat besi selalu ada dalam menu makanan sehari-hari. Ibu juga perlu mengonsumsi vitamin. Setelah melahirkan disarankan mengonsumsi susu untuk ibu menyusui.
Apa yang ibu makan sudah pasti mempengaruhi produksi ASI. Pastikan asam folat, protein, kalsium dan zat besi selalu ada dalam menu makanan sehari-hari. Ibu juga perlu mengonsumsi vitamin. Setelah melahirkan disarankan mengonsumsi susu untuk ibu menyusui.
Psikis
Stress karena rasa takut dan cemas yang berlebihan menjelang melahirkan bisa menghambat kerja hormon prolaktin (hormon yang merangsang kelenjar air susu), sehingga saat melahirkan produksi ASI berkurang. Dukungan dari suami bisa membuat Ibu lebih rileks.
Stress karena rasa takut dan cemas yang berlebihan menjelang melahirkan bisa menghambat kerja hormon prolaktin (hormon yang merangsang kelenjar air susu), sehingga saat melahirkan produksi ASI berkurang. Dukungan dari suami bisa membuat Ibu lebih rileks.
PerawatanPayudara
Melakukan perawatan payudara (saat usia kehamilan 6-9 bulan) bisa merangsang kelenjar air susu yang memperlancar ASI nantinya. Selain itu juga melenturkan dan menguatkan puting susu yang bisa memudahkan si kecil menyusu. Ibu bisa melakukan pijat payudara sendiri di rumah asalkan tahu tehnik memijatnya.
Posisi menyusui anak bisa dilakukan sambil duduk atau sambil berbaring. Bila anda memilih menyusui sambil miring ke kiri atau ke kanan, usahakanlah agar payudara anda tidak menutupi bayi, terutama bagian hidungnya.
Melakukan perawatan payudara (saat usia kehamilan 6-9 bulan) bisa merangsang kelenjar air susu yang memperlancar ASI nantinya. Selain itu juga melenturkan dan menguatkan puting susu yang bisa memudahkan si kecil menyusu. Ibu bisa melakukan pijat payudara sendiri di rumah asalkan tahu tehnik memijatnya.
Posisi menyusui anak bisa dilakukan sambil duduk atau sambil berbaring. Bila anda memilih menyusui sambil miring ke kiri atau ke kanan, usahakanlah agar payudara anda tidak menutupi bayi, terutama bagian hidungnya.
2.8 Cara Menyusui yang Baik
Bila anda memilih untuk
menyusui sambil duduk, sebaiknya duduk sambil bersandar
dan agar tidak pegal memegang bayi, taruhlah bantal di pangkuan anda, sehingga anda tidak perlu menyangganya.
Sebelum menyusui,
berbaringlah 10-15 menit, tenangkan pikiran anda. Perasaan marah, jengkel, atau tegang akan mempengaruhi
produksi ASI, sehingga hanya keluar
sedikit.
ü Mulut
bayi anda terbuka lebar dan bibir terlipat ke luar
ü Dagu
dan hidungnya menempel payudara
ü Bayi
telah memasukkan sebanyak mungkin bagian areola ke dalam mulutnya
ü Bayi
menyusu dengan teratur dan mendalam, sebentar-bentar berhenti sesaat
ü Bayi
menelan susu yang diminum secara teratur
ü Puting
susu Anda merasa nyaman setelah beberapa kali pemberian susu pertama
ASI perah adalah ASI yang diperas dari payudara, disimpan dan diberikan pada bayi saat ibu tidak ada. ASI yang diberikan dari payudara atau pun tidak tetap memiliki kualitas yang sama. ASI yang disimpan dalam suhu ruangan bisa tahan 4-6 jam
ASI perah adalah ASI yang diperas dari payudara, disimpan dan diberikan pada bayi saat ibu tidak ada. ASI yang diberikan dari payudara atau pun tidak tetap memiliki kualitas yang sama. ASI yang disimpan dalam suhu ruangan bisa tahan 4-6 jam
Untuk ASI yang disimpan
dalam lemari es mampu bertahan sekitar 2-3 hari dan dalam
freezer, ASI bisa tahan hingga 2-3 bulan.Jika menemukan tanda- tanda seperti ; bau yang berbeda (asam),
tampak bergumpal dan warnanya lebih pekat,
itu menandakan ASI sudah rusak. Segara buang dan ganti dengan ASI yang masih bagus. Kalau tak sengaja diberikan efek
yang muncul bayi bisa mencret.
Jangan panaskan ASI di atas api yang
bisa membuat enzim penyerapan mati kepanasan.
Cukup letakkan ASI ke dalam mangkuk berisi air hangat (± 82 derajat celcius) supaya suhu ASI mendekati suhu
tubuh ibu. Disarankan untuk memberikan ASI
perah dengan menggunakan sendok, bukan botol susu. Hal ini untuk menghindari bayi bingung puting.
Bingung puting adalah keadaan di mana bayi merasa
bingung karena sebelumnya ia menyusu lewat payudara dan tiba-tiba harus menyusu dengan botol susu. Selain itu, karena
ASI yang keluar dalam botol lebih mudah
dibanding payudara, si kecil bisa malas mengisap saat menyusu kembali di payudara ibu.
2.9 Infeksi Saat Menyusui
Mastitis adalah infeksi yang
disebabkan adanya sumbatan pada duktus (saluran susu) hingga puting susu pun
mengalami sumbatan.
Beberapa
indikasi yang menunjukkan terjadinya mastitis:
ü Tiba-tiba
muncul rasa gatal pada puting dan berkembang menjadi
adanya rasa nyeri saat bayi menyusui
ü Timbulnya
rasa demam dan kemerahan disekitar area hisapan dapat pula disebabkan mastitis. Sisi yang mengalami sumbatan duktus akan menunjukkan warna
kemerahan dibandingkan daerah lainnya
ü Ibu
merasakan gejala menyerupai flu seperti demam, rasa dingin sementara tubuh terasa pegal dan sakit.
Cara
mengurangi efek mastitis:
ü Untuk
memperpendek durasi mastitis, segeralah tidur bila menduga adanya mastitis dan istirahatlah dengan benar
ü Konsumsi
echinacea dan vitamin C untuk meningkatkan sistem
imun dan membantu melawan infeksi
ü Kompres
daerah yang mengalami sumbatan duktus dengan
air hangat - Bantuan pancuran air hangat (shower hangat) untuk mandi, akan
sangat membantu mempercepat
menghilangkan sumbatan
ü Tetap
berikan ASI kepada bayi, terutama gunakan payudara
yang sakit sesering dan selama mungkin sehingga sumbatan tersebut lama-kelamaan
akan menghilang
ü Lakukan
pemijatan ringan saat menyusui juga sangat membantu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari permasalahan yang telah diuraikan diatas
dapat disimpulkan bahwa Air susu ibu (ASI) sebagai makanan alamiah adalah
makanan terbaik yang dapat diberikan
anak dan perkoleh seorang ibu kepada anak yang dilahirkannya Pemberian ASI juga mempunyai pengaruh
emosional yang luar biasa yang mempengaruhi
hubungan batin ibu dan embangan jiwa si anak. Pula terdapat hubungan yang bermakna antara menyusui dan penjarangan kelahiran, belum lagi keuntungan ekonomis.
3.2 Saran
WHO, Uniceff dan juga Department Kesehatan RI
melalui SK Menkes tahun 2004. Telah
menetapkan rekomendasi pemberian ASI Ekslusif selama 6 bulan.
Maka dari itu Para ibu yang mempunyai bayi
baru lahir agar segera memberikan ASI
Eksklusif kepada bayinya. Tentunya memberikan ASI dengan cara yang benar .
silahhkan mampir ke blog sayaaaaa ya...............
BalasHapusLucky Club - Play casino site for free
BalasHapusLucky Club Casino is an luckyclub.live online casino that you can play at an online casino from any of the UK's leading gambling sites. Rating: 4.2 · 16 votes